Senin, 05 Oktober 2015

Penyusunan Hipotesis Statistik

Hipotesis merupakan langkah pertama sebelum mengadakan penelitian, ia dirumuskan terlebih dahulu sebagai pedoman dalam mengambil kesimpulan.
Hipotesis Statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. Benar atau salah suatu hipotesis tidak pernah diketahui dengan pasti, kecuali jika seluruh populasi diperiksa. hipotesis yang paling sering kita dengar adalah “menerima” dan “menolak”. Kalimat menolak dalam hipotesis dapat bermakna bahwa hipotesis yang diberikan adalah salah, sebaliknya kalimat menerima hanya semata-mata mengimplikasikan bahwa kita tidak mempercayai penolakan hipotesis tanpa ada bukti-bukti lebih lanjut. Oleh karena itu beberapa statistikawan maupun peneliti memilih menggunakan kata-kata “belum dapat diterima”, “tidak lebih baik daripada”, “tidak ada perbedaan antara”, dan lain-lain daripada harus menggunakan kata “menerima” atau “menolak”. Baru setelah ia melakukan pengujian, hipotesis tersebut akan ditolak.

contoh:
Jika seorang peneliti membandingkan antara mutu produk kesehatan perusahaan A yang diklaim lebih baik daripada mutu produk kesehatan perusahaan B, maka ia akan menyusun sebuah hipotesis sebagai berikut:
hipotesis pertama: produk kesehatan A lebih baik daripada produk kesehatan B
hipotesis kedua: produk kesehatan A tidak lebih baik daripada produk kesehatan B

dari kedua hipotesis tersebut jelas bahwa dalam menyusun hipotesis, sang peneliti (pada hipotesis kedua) tidak langsung menyatakan bahwa produk kesehatan A lebih buruk daripada produk kesehatan B. Setelah terbukti bahwa hipotesis pertama benar (produk kesehatan A lebih baik daripada B), maka ia akan menyatakan “menolak” hipotesis kedua dan “menerima” hipotesis pertama). Jika yang terjadi sebaliknya, maka ia akan menyatakan “menerima” hipotesis kedua bahwa produk kesehatan A tidak lebih baik daripada B.

Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak membawa penggunaan istilah hipotesis nol yang dilambangkan dengan H0, Penolakan H0 akan mengakibatkan penerimaan suatu hipotesis alternatif yang biasa dinyatakan dengan H1.

Hipotesis nol (H0) harus menyatakan sebuah nilai atau pernyataan pasti, sedangkan hipotesis alternatif (H1) menyatakan sebaliknya.
Contoh 1:
Bila dilakukan penelitian mengenai pengaruh citra merek motor honda terhadap kepuasan konsumen, maka hipotesisnya menjadi:
H0 : citra merek motor Honda berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
maka:
H1 : citra merek motor Honda belum tentu/tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
atau contoh 2:
Penelitian mengenai peluang keberhasilan suatu percobaan adalah  0,5, maka hipotesisnya akan menjadi:
H0 :  p = 0,5
H1 : p < 0,5; atau p > 0,5; atau p ≠ 0,5

Sumber: Walpole, R.E. 1995. Pengantar Statistika (Edisi ke-3). Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
download versi pdf di bawah ini >>>

0 komentar:

Posting Komentar