Sabtu, 03 Oktober 2015

Konsep Variabel Kualitatif dan Kuantitatif


Data Kualitatif (Variabel Kategorik atau Atribut)
Data kualitatif membagi item-item non numerik (bukan angka) menjadi beberapa kelompok kategori. Data kualitatif dapat juga diartikan sebagai data kategorik. Beberapa contoh data kategorik antara lain :
  1. Dari hasil survey dapat diketahui jumlah responden yang setuju, tidak setuju maupun netral. variabel kategorik adalah : hasil survey; atribut adalah : setuju, tidak setuju, dan netral
  2. Dari dua percobaan didapatkan hasil positif dan negatif. variabel kategorik adalah : percobaan; atribut adalah : positif dan negatif
  3. Pohon Kelapa di samping rumah ada yang berbuah dan tidak berbuah. variabel kategorik adalah : pohon kelapa; atribut adalah : berbuah dan tidak berbuah
Variabel kategorik biasanya dinyatakan dalam skala nominalordinal atau biner:
  1. Skala nominal : terdiri dari tiga atau lebih tingkatan variabel kategorik tanpa pengurutan data, hanya merupakan pengurutan kuantitatif saja, misalnya; warna, agama, jenis rambut, dan lain-lain.
  2. Skala ordinal : terdiri dari tiga atau lebih tingkatan variabel kategorik dengan pengurutan data, misalnya; sangat setuju-setuju-netral-tidak setuju. Dalam analisis biasanya dinyatakan dalam skala seperi 1 – 4 yang menyatakan hasil survey antara sangat setuju sampai tidak setuju, dan lain-lain.
  3. Skala biner : variabel kategorik yang mempunyai 2 kemungkinan tingkatan, misalnya; yes/no, setuju/tidak setuju, tinggi/rendah. Untuk mempermudah biasanya dirubah ke dalam bilangan biner seperti 0 = yes, dan 1 = no.\

Data Kuantitatif
Data Kuantitatif merupakan hasil dari estimasi pengukuran numerik (angka). Pengukuran ini menghasilkan variabel diskret dan kontinyu. Variabel diskret hanya berdasarkan jumlah tertentu berdasarkan lokasi atau kondisi tertentu, misalnya jumlah tikus yang ada di rumah (variabel = tipe/ukuran rumah), atau jumlah pengunjung yang ada di sebuah taman (variabel = ukuran taman). Variabel kontinyu bervariasi dalam banyak tingkatan, hanya dibatasi oleh ketepatan dari pengukuran itu sendiri. Contoh variabel kontinyu adalah lebar sebuah meja, diameter sebuah pohon, waktu tempuh pesawat terbang yang dapat berupa bilangan bulat maupun desimal.
Variabel kategorik dapat dirubah menjadi skala kuantitatif dengan merubahnya menjadi variabel diskret, misalnya skala 1 – 5 atau bilangan biner 0 atau 1 dapat dianalisa sebagai variabel diskret. Sedangkan variabel kontinyu dapat kita temukan dalam perhitungan statistik misalnya mencari nilai rata-rata dari sekelompok data. Dalam analisis, kita dapat merubah seluruh data menjadi variabel kontinyu atau skala numerik (variabel diskret) untuk menarik inferensia atau kesimpulan.

Organisasi Data (Pengaturan Data)
Mengamati nilai dari satu atau lebih variabel bagi seseorang atau sekelompok orang atau apa yang dapat dihasilkan dari data itu sendiri dikenal dengan istilah organisasi data. Masing-masing satu bagian data dapat kita sebut sebagai observasi dan kumpulan dari seluruh pengamatan bagi variabel tertentu disebut kumpulan data atau matriks data. Kumpulan data merupakan nilai variabel-variabel yang disimpan untuk sekumpulan unit sampling. Untuk mempermudah manipulasi (penyimpanan dan pengurutan) nilai dari variabel kualitatif, data seringkali dinyatakan dengan koding dengan penggunaan penomoran bagi beberapa kategori berbeda, misalnya dengan merubah data kategorik menjadi numerik. Dalam lagu dangdut kita temukan istilah status pernikahan seperti single, menikah, janda ataupun duda, data-data yang menyatakan status tersebut dapat kita koding sebagai penomoran 1,2,3, dan 4. Data numerik yang kita koding tadi tidak berarti memiliki arti layaknya aritmatika seperti janda lebih dari duda (3 > 4), single lebih dari menikah (1 > 2), ataupun duda kurang dari menikah (4 < 2). Dengan demikian kita tidak dapat menyatakan bahwa 1 + 3 = 4, jika demikian penyanyi dangdut yang notabene kurang menguasai aritmatika pun akan bingung :P.
Data disajikan dalam bentuk matriks, semua nilai variabel di dalamnya diatur dalam kolom yang sama. Ilustrasi 1: pengukuran yang dikumpulkan dari unit sampling akan membentuk baris dalam matriks data. Dimana sejumlah k variabel dan pada pengamatan sebanyak n (ukuran sampel dinyatakan dengan n), maka matriks data adalah seperti berikut :
Dimana xij adalah nilai dari variabel ke-j yang dikumpulkan dari pengamatan ke-i, i = 1,2,...,n dan j = 1,2,...,k.



Sumber : [Weiss (1999), Anderson & Sclove (1974) and Freund (2001)]
download versi pdf di bawah ini >>>

0 komentar:

Posting Komentar