Jika
kita memiliki dua variabel kualitatif yang merupakan sebaran bersama (joint distribution), kita dapat
merangkumnya dalam bentuk tabel frekuensi dua arah. Pada tabel frekuensi dua
arah, variabel dikategorikan sebagai kelas pada baris dan pada kolom terdapat
jenis variabel. Penjumlahan dari data bivariat disebut cross-tabulation atau cross-classification
dalam sebuah tabel kontingensi.
Tabel
frekuensi yang paling sederhana adalah 2x2, dimana setiap variabel hanya
memiliki dua kelas. Sama halnya dengan tabel frekuensi 2x3, 3x3, dan lain-lain,
dimana data tersusun dalam sejumlah baris dan kolom.
Berikut
ini adalah contoh data golongan darah (bloodtype)
dan jenis kelamin (sex):
Kita
akan merangkum data ini ke dalam tabel frekuensi 2x2 dengan software SPSS 23:
1. Langkah pertama buka software
SPSS 23 kemudian impor data dari file dalam bentuk excel yang telah kita susun,
pilih dari menubar file > open > data > open seperti gambar,
Pastikan
type of files dalam bentuk excel,
2. Setelah muncul kotak dialog
opening excel data source, beri checklist pada box seperti berikut,
3. Kemudian data kita akan
terlihat seperti berikut dalam SPSS 23,
4. Selanjutnya setelah data
siap pilih di menubar analyze > descriptive statistics > crosstabs,
seperti gambar,
5. Setelah muncul kotak dialog
crosstabs, masukkan variabel bloodtype ke dalam row, dan variabel sex ke dalam
column,
6. Kemudian akan ditunjukkan
output tabel kontingensinya seperti berikut:
7. Dan diagramnya sebagai
berikut,
Jika
sebuah variabel kualitatif memiliki kelas i dan kelas j, maka sebaran gabungan
dari kedua variabel tersebut dapat dirumuskan dalam tabel frekuensi i x j. Jika jumlah sampel n dan sel ke-ij memiliki frekuensi fij maka frekuensi relatif sel
ij adalah:
Frekuensi
relatif dinyatakan dalam persentase.
Untuk
tabel frekuensi dua arah, kita dapat menghitung total pada baris dan kolomnya.
Untuk kolom ke-i totalnya adalah:
fi.
= fi1 + fi2 + fi3 + ... + fij
Sementara
itu untuk kolom ke-j total kolom fij
adalah:
f.j
= f1j + f2j + f3j + ... + fij
Berdasarkan
pada total kolom dan baris di atas kita dapat menghitung frekuensi relatif
masing-masing, untuk sel ke-ij, untuk
baris i maka frekuensi relatifnya adalah :
Dan frekuensi relatif bagi kolom j
adalah :
8.
Selanjutnya dari menubar analyze >
descriptive > crosstab, kita akan mencari frekuensi untuk masing-masing
baris dan kolom, jangan lupa untuk mengatur persentase pada tab cells di bagian
kanan kotak dialog crosstabs,
9.
Kita dapatkan output frekuensi
berikut,
Dari hasil frekuensi relatif di atas
kita dapat menyimpulkan apakan terdapat hubungan antara variabel baris dan
kolom. Jika persentase baris sangat berbeda dengan baris yang lainnya maka
sebaran dapat dikatakan memiliki keragaman yang tinggi, sehingga kita dapat
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antar variabel, artinya variabel baris
akan berpengaruh terhadap variabel kolom. Dan sebaliknya jika persentase antar
kolom berbeda signifikan maka terdapat hubungan antar variabel dimana nilai
variabel kolom berpengaruh terhadap nilai variabel baris.
0 komentar:
Posting Komentar